5 JENIS SEDEKAH YANG DISARANKAN RASULULLAH SAW

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه.

 بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:

TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.   
(Shah Alam, Selasa 20 Oktober 2015).
 
5 JENIS SEDEKAH YANG DISARANKAN RASULULLAH SAW.

Sedekah merupakan  amalan yang bersifat sosial (al-muta’ddiyah). Artinya, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengerjakannya, namun juga dapat dirasakan oleh orang lain.  

Kebanyakan orang memahami sedekah hanya pemberian sejumlah uang kepada orang miskin atau mereka yang tidak berkemampuan. 

Sehingga, seakan-akan sedekah hanya “dimonopoli” oleh orang kaya atau kalangan tertentu sahaja. 

Sebenarnya sedekah tidak selalu berbentuk  pemberian   materi. Sedekah juga boleh bermakna pemberian yang bersifat manfaat  dan lain-lain. 

Pada TAZKIRAH hari ini, USM ingin berkongsi sedikit tentang jenis-jenis sedekah yang  bukan  bersifat kebendaan yang diterangkan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahawasanya Rasulullah SAW bersabda:

 كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة .

Ertinya:
“Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit; kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah; setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadits di atas dapat memberi pengertian tentang perlunya sedekah yang dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya selama matahari masih terbit (selama dunia belum kiamat)?

Diantara sedekah yang dianjurkan  dalam hadits  di atas adalah:

1. Mendamaikan Orang yang bersengketa. 

Jika ada dua orang yang  bersengketa dan meminta  bantuan kita, maka kewajiban  kita adalah mendamaikan persengketaan mereka. Hal ini  di kira sebagai sedekah. 

2. Menolong orang lain menaiki kenderaan.

Jika ada orang yang sakit atau orang tua yang meminta tolong untuk menaiki  kendaraannya. Pertolongan tersebut dianggap sebagai sedekah.  

3. Mengangkat  barang orang lain.

Membantu orang lain mengangkatkan barang bawaannya untuk  meringankan bebanan yang  di bawanya, maka  hal itu pun sudah di anggap  sebagai sedekah

4. Melangkah ke tempat sholat.

Setiap langkah kaki kita atau  menaiki kendaraan menuju ke tempat ibadah untuk mendirikan sholat 5 waktu sudah dianggap sebagai sedekah. Oleh karena itu  ringankan langkah kaki kita untuk  menuju ke  tempat ibadah setiap kali azan berkumandang. 

5. Membuang duri di jalan.   

Jika kita menjumpai sesuatu di jalanan yang  akan menghalang perjalanan seseorang seperti duri, paku,  kaca atau lainnya. Membuang atau  mengetepikan nya  adalah sedekah  bagi  mereka yang  melakukannya. 

Para ulama  berpendapat tentang hadits di atas:

-Imam Nawawi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sedekah di sini adalah sedekah yang dianjurkan, bukan sedekah wajib. 

-Ibnu Bathal dalam Syarah Shahih al-Bukhari menambahkan bahwa manusia dianjurkan untuk senantiasa menggunakan anggota tubuhnya untuk kebaikan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

-Penulis kitab ‘Umdatul Qari Badruddin al-Ayni berpendapat bahwa segala amal kebaikan yang dilakukan atas dasar keikhlasan, ganjaran pahalanya sama dengan pahala sedekah.
 
-Dalam kitab Adab al-Mufrad, al-Bukhari meriwayatkan, apabila seorang tidak mampu untuk melakukan perbuatan yang disebutkan di atas, minimal ia menahan dirinya untuk tidak menganggu orang lain. Karena secara tidak langsung, ia sudah memberi (sedekah) kenyamanan dan menjaga kesalamatan orang banyak.

Selama kita mampu melakukan banyak hal, peluang untuk bersedekah masih terbuka luas. Sedekah tidak hanya berupa uang, tetapi juga memanfaatkan anggota tubuh kita untuk orang lain dalam  perkara yang baik.

Para ulama mengatakan, amalan-amalan yang disebutkan dalam hadis di atas hanya sekedar contoh, bukan membatasi. Penafsiran hadis ini masih dapat diluaskan cakupannya.

Singkatnya, segala bentuk amalan yang dilakukan anggota tubuh badan kita, akan dinilai sebagai sedekah oleh Allah SWT bila dilakukan dengan penuh keikhlasan dan semata-mata mencari  keredhaan Allah SWT. 

Ya Robbi terimalah amal ibadah kami. jadikan hidup kami untuk  mendapatkan kebaikan dari setiap perbuatan  baik yang kami lakukan. Mudah-Mudahan hidup kami dapat memberi manfaat kepada sesama.  Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!

Wallahu A'lam. 
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat. 
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).

Catatan:
ILMU ITU HANYA MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN. 
SILA KONGSIKAN DENGAN SESAMA SAUDARA. 
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!

Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan. 
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988). 
Atau layari laman facebook:
USM - Sihabuddin Muhaemin.

TERIMA KASIH.  
(Shah Alam, Selasa 7 Muharram 1437 H).