السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:
TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.
(Shah Alam, Jumaat 3 Julai 2015).
15 KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN ( KHUSUSNYA DALAM BULAN RAMADHAN)
Malam ini merupakan malam Nuzulul Qur'an 1436 H. Bersempena malam tersebut. USM ingin membahaskan sedikit tentang kelebihan membaca al-Qur'an khususnya di bulan Ramadhan yang mulia ini.
Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an, maka dari itu hendaknya seorang muslim memberikan perhatian sepenuhnya terhadap Al-Qur'an di bulan yang mulia ini. Mengenai keutamaan membaca Al-Qur'an.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin menjelaskan bahwa membaca kitabullah ada dua bentuk:
A. Membaca secara hukmiyyah.
yakni membenarkan berita yang ada dalam Al-Qur'an dan melaksanakan hukumnya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya.
B. Membaca secara lafzhiyyah.
Yakni membaca lafaznya. Banyak nash-nash yang menerangkan tentang keutamaannya, baik membaca secara umum isi Al-Qur'an, surat tertentu maupun ayat tertentu (lih. Majaalis Syahri Ramadhan, tentang Fadhlu tilaawatil Qur’an).
Adapun Keutamaan Membaca Al-Qur'an dalam kehidupan umat Islam terutama dalam bulan Ramadhan tersebut adalah:
1. Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
Ertinya:
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Hal itu di karenakan Al-Qur'an adalah firman Allah SWT. Al-Qur'an merupakan ilmu yang paling utama dan paling mulia, oleh karena itu orang yang mempelajari dan mengajarkannya adalah orang yang terbaik di sisi Allah SWT.
2. Al-Qur'an adalah sebaik-baik ucapan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Ertinya:
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW, seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim)
Imam Syafi’i dan ulama lainnya berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an merupakan dzikr yang paling utama.
3. Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama dengan para malaikat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Ertinya:
“Orang yang lancar membaca Al-Qur'an akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Al-Qur'an dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Orang yang tersendat-sendat dalam membaca Al-Qur'an, tetap mendapatkan dua pahala adalah hasil dari membaca Al-Qur'an dan karena telah bersusah payah untuknya.
4. Orang yang membaca Al-Qur'an diibaratkan seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ (البخاري)
Ertinya:
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti buah kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca Al-Qur'an adalah seperti tumbuhan raihaanah (kemangi); aromanya wangi tetapi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an adalah seperti tumbuhan hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)
5. Al-Qur'an akan memberi syafaat kepada pembacanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Ertinya:
“Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafa'at kepada pembacanya.” (HR. Muslim)
6. Membaca satu atau dua ayat Al-Qur'an lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor unta yang besar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya:
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإِبِلِ.
Ertinya:
“Siapakah di antara kalian yang suka berangkat pagi setiap hari ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya membawa dua unta yang besar tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali silaturrahim?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.” Beliau bersabda: “Tidak adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke masjid, lalu ia belajar atau membaca dua ayat Al-Qur'an? Yang sesungguhnya hal itu lebih baik dari pada memperoleh dua ekor unta, tiga ayat lebih baik daripada tiga ekor unta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta dan (jika lebih) sesuai jumlah itu dari beberapa ekor unta.” (HR. Muslim)
7. Rahmat dan ketentraman akan diturunkan ketika berkumpul drngan membaca Al-Qur'an.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
Ertinya
“Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah SWT, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah SWT akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
8. Karena kemuliaan Al-Qur'an, maka tidak patut bagi yang telah menghafalnya mengatakan “Saya lupa ayat ini dan itu”, tetapi hendaknya mengatakan “Ayat ini telah terlupakan.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقُلْ أحْدُكم نِسيَتُ آية كَيْتَ وكيْتَ بل هو نُسِّيَ
Ertinya:
“Janganlah salah seorang di antara kamu berkata: “Saya lupa ayat ini dan ini”, akan tetapi berkatalah ayat itu telah dilupakan.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Hal itu karena ucapan “saya lupa” terkesan adanya sikap tidak peduli dengan ayat Al-Qur'an yang dihafaznya sehingga ia pun melupakannya.”
9. Membaca satu huruf Al-Qur'an akan memperoleh sepuluh kebaikan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Ertinya:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
10. Al-Qur'an merupakan tali Allah
Ali bin Abi Thalib berkata, “Al-Qur'an adalah Kitabullah, di dalamnya terdapat berita generasi sebelum kalian, berita yang akan terjadi setelah kalian dan sebagai hukum di antara kalian.
Al-Qur'an adalah keputusan yang serius dan bukan main-main, barangsiapa meninggalkannya dengan sombong pasti dibinasakan Allah SWT, barangsiapa mencari petunjuk kepada selainnya pasti disesatkan Allah SWT.
Dialah tali Allah SWT yang amat kokoh, peringatan yang bijaksana dan jalan yang lurus. Dengan Al-Qur'an hawa nafsu tidak akan menyeleweng dan lisan tidak akan berdusta.
Dialah Al-Qur'an, di mana jin tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka mengatakan; “Sungguh kami mendengar Al-Qur'an yang penuh keajaiban, menunjukkan ke jalan lurus, maka kami beriman kepadanya”. Barangsiapa yang berkata dengannya pasti benar, barangsiapa beramal dengannya pasti diberi pahala, barangsiapa berhukum dengannya pastilah adil, dan barangsiapa mengajak kepadanya pastilah ditunjuki ke jalan yang lurus.”
11. Pembaca Al-Qur'an akan ditinggikan darjatnya disisi Allah SWT.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
Ertinya:
“Akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur'an “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta tartilkan lah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu berada pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Tirmidzi, Hadits Hasan shahih )
12. Dengan Al-Qur'an, Allah SWT meninggikan suatu kaum dan dengannya pula Allah SWT merendahkan suatu kaum
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Ertinya:
“Sesungguhnya Allah meninggikan suatu kaum karena Al-Qur'an ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR. Muslim)
Yakni bagi orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkan isinya, maka Allah SWT akan meninggikan darjatnya. Sebaliknya, bagi orang yang mengetahuinya, namun mengingkari isinya dan kebenarannya, maka Allah SWT akan merendahkannya.
13. Orang yang membaca Al-Qur'an secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
Ertinya:
“Orang yang membaca Al-Qur'an secara terang-terangan seperti orang yang bersedekah secara terang-terangan, dan orang yang membaca Al-Qur'an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i).
Oleh karena itu, bagi orang yang khawatir riya’ dalam membaca Al-Qur'an tersebut, lebih utama membacanya secara sembunyi. Namun jika tidak khawatir, maka lebih utama secara terang-terangan.
14. Para penghapal Al-Qur'an dimuliakan dalam ajaran Islam.
Di antara bentuk Islam memuliakan kepada mereka adalah:
A. Mereka lebih berhak diangkat menjadi imam Sholat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Hendaknya yang mengimami suatu kaum itu orang yang paling banyak (hapalan) terhadap Kitab Allah Ta’ala (Alquran). Jika mereka sama dalam hapalan, maka yang lebih mengetahui tentang sunah. Jika mereka sama dalam pengetahuannya tentang sunah, maka yang paling terdepan hijrahnya. Jika mereka sama dalam hijrahnya, maka yang paling terdepan masuk Islamnya –dalam riwayat lain disebutkan “Paling tua umurnya”-, janganlah seorang mengimami orang lain dalam wilayah kekuasaannya, dan janganlah ia duduk di tempat istimewa yang ada di rumah orang lain kecuali dengan izinnya.” (HR. Muslim)
B. Mereka lebih didahulukan dimasukkan ke dalam liang lahad, jika banyak orang yang meninggal
Pada saat perang Uhud banyak para sahabat Nabi SAW yang gugur, maka Beliau memerintahkan agar yang lebih didahulukan dimasukkan ke liang lahad adalah para penghapal Al-Qur'an.
C. Berhak mendapatkan penghormatan di masyarakat.
Oleh karena itu, di zaman Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu, para penghapal Al-Qur'an duduk di setiap majlis mesyuaratnya.
D. Berhak diangkat menjadi pemimpin dalam musafir (dalam perjalanan).
Imam Tirmidzi meriwayatkan –dan dia menghasankannya- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengirim utusan beberapa orang, lalu beliau meminta masing-masing untuk membacakan Alquran, maka mereka pun membacakan Alquran. Ketika itu ada anak muda yang ternyata lebih banyak hapalannya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: “Surat apa saja yang kamu hapal, wahai fulan?” Ia menjawab: “Saya hapal surat ini, itu dan surat Al-Baqarah.” Beliau berkata: “Apakah kamu hapal surat Al-Baqarah?” Ia menjawab: “Ya.” Maka Beliau bersabda: “Berangkatlah, kamulah ketuanya.”
Ketika itu ada seorang yang terkemuka di antara mereka berkata: “Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk mempelajari surat Al-Baqarah selain karena khawatir tidak sanggup mengamalkannya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ، وَاقْرَأُوْهُ فَاِنَّ مَثَلُ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوْحُ رِيْحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَمَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أُوْكِىَ عَلَى مِسْكٍ
“Pelajarilah Al-Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan Al-Qur'an bagi orang yang mempelajarinya kemudian membacanya seperti kantong yang penuh dengan minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke setiap tempat, dan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur (tidak mengamalkannya) padahal Al-Qur'an ada di hatinya seperti kantong yang berisi minyak wangi namun terikat.” (HR. Tirmidzi).
15. Mencintai Al-Qur'an adalah sebagai Tanda cinta kepada Allah SWT.
Ibnu Mas’ud berkata, “Barangsiapa yang ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah: “Jika ia mencintai Al-Qur'an, berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Thabrani dengan isnad, di mana para perawinya adalah tsiqah dipercayai)
Utsman bin ‘Affan berkata, “Kalau sekiranya hati kita bersih, tentu tidak akan kenyang (membaca) kitabullah.”
Ya Allah karuniakanlah kepada kami untuk sentiasa membaca ayat-ayat-Mu pada waktu siang dan malam. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai petunjuk jalan hidup kami di dunia dan di akhirat kelak. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!
Wallahu A'lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
Sila KONGSIKAN Dengan Sesama SAUDARA KITA.
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!
Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan.
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988).
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.
TERIMA KASIH.
(Shah Alam, Jumaat 16 Ramadhan 1436 H).
EmoticonEmoticon