I السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:
TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.
(Shah Alam, Jumaat 10 April 2015).
7 DARJAT TAWAKKAL HAMBA KEPADA ALLAH SWT.
Segala Pujian hanya milik Allah SWT dan sholawat salam semoga terlimpahkan kepada junjungan alam Baginda Rasulullah SAW.
Pada TAZKIRAH hari ini dan besok, USM ingin menjelaskan sedikit yang berkaitan dengan tawakkal yang diterangkan dalam al-Qur'an serta hakikat tawakkal tersebut.
Dari segi bahasa, tawakkal berasal dari kata ‘tawakkala’ yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. Seseorang yang bertawakkal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT.
Sedangkan dari segi istilahnya, tawakkal didefinisikan oleh beberapa ulama, Diantara definisi tersebut adalah:
1. Menurut Imam Ahmad bin Hambal.
Tawakkal merupakan kegiatan hati, artinya tawakal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan tawakal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan.
2. Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah.
“Tawakkal merupakan amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah, percaya terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi diriny, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ; faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.”
Sebagian ulama salafuna shaleh lainnya memberikan definisi mengenai takawal, diantaranya adalah : Jika dikatakan bahwa Dinul Islam secara umum meliputi dua aspek; yaitu al-isti’anah (meminta pertolongan Allah) dan al-inabah (taubat kepada Allah), maka tawakal merupakan setengah dari komponen Dinul Islam. Karena tawakal merupakan repleksi dari al-isti’anah (meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT) : Seseorang yang hanya meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah, menyandarkan dirinya hanya kepada-Nya, maka pada hakekatnya ia bertawakal kepada Allah.
Salafus soleh lainnya, Sahl bin Abdillah al-Tasattiri juga mengemukakan bahwa ‘ilmu merupakan jalan menuju penghambaan kepada Allah SWT.
Penghambaan merupakan jalan menuju kewara’an (sifat menjauhkan diri dari segala kemaksiatan). Kewaraan merupakan jalan menuju pada kezuhudan. Dan kezuhudan merupakan jalan menuju pada tawakkal kepada Allah SWT.
Tawakkal merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Oleh karena itulah, kita dapat melihat, banyak sekali ayat-ayat ataupun hadits-hadits yang menerangkan demikian .
Demikian juga para salafus shaleh, juga sangat memperhatikan masalah ini. Sehingga mereka memiliki ungkapan-ungkapan khusus mengenai tawakal.
Dalam Islam Tawakkal memiliki beberapa darjat, diantaranya adalah:
1. (معرفة بالرب وصفاته)
Darjat pertama dari tawakkal adalah:
Ma’rifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya minimum meliputi tentang kekuasaan-Nya keagungan-Nya, keluasan ilmu-Nya, keluasan kekayaan-Nya, bahwa segala urusan akan kembali pada-Nya, dan segala sesuatu terjadi karena kehendak-Nya, dan sebagainya.
2 .(إثبات في الأسباب والمسببات)
Darjat tawakkal yang kedua adalah:
Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha. Karena siapa yang menafikan keharusan adanya usaha, maka tawakkalnya tidak benar sama sekali.
Seperti seseorang yang ingin pergi haji, kemudian dia hanya duduk di rumahnya, maka sampai bila-bila ia tidak akan pernah sampai ke Mekkah. Namun hendaknya ia memulakan dengan menabung, kemudian setelah cukup baru kemudian pergi ke Mekkah dengan kendaraan yang dapat menyampaikannya pada tujuannya tersebut.
3. (رسوخ القلب في مقام توحيد التوكل)
Darjat Tawakal yang ketiga adalah :
Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengEsakan) Dzat yang kita bertawakkal, iaitu Allah SWT. Karena tawakkal memang harus disertai dengan keyakinan akan ketauhidan Allah SWT. Jika hati memiliki sifat syirik dengan sesuatu selain Allah, maka batal sifat tawakkal tersebut
4. (اعتماد القلب على الله، واستناده إليه، وسكونه إليه)
Derajat tawakal yang keempat adalah :
Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya.
Hal ini seperti kondisi seorang bayi, yang hanya dapat tenang dan tenteram apabila berada di susuan ibunya. Demikian juga seorang hamba yang bertawakal, dia hanya akan dapat ketenangan dan ketenteraman jika berada di bawah naungan Allah SWT.
5. (حسن الظن بالله عز وجل)
Darjat tawakkal yang kelima adalah :
Husnudzan (berbaik sangka) terhadap Allah SWT. Karena tidak mungkin seseorang bertawakal terhadap sesuatu yang dia bersu’udzan kepadanya. Tawakkal hanya dapat dilakukan terhadap sesuatu yang kita berhusnu dzan dan yang diharapkannya.
6. (استسلام القلب له)
Darjat Tawakkal yang keeman adalah :
Menyerahkan jiwa dan raga sepenuhya hanya kepada Allah SWT. Karena orang yang bertawakkal harus sepenuh hatinya menyerahkan segala sesuatu terhadap Zat yang kita tawakkal. Tawakkal tidak akan mungkin terjadi, jika tidak dengan sepenuh hati menyerahkan hatinya kepada Allah SWT.
7. (التفويض)
Darjat tawakkal yang ketujuh iaitu:
Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, segala sesuatu hanya kepada Allah SWT. Dan hal inilah yang merupakan hakikat sebenarnya dari sifat tawakkal.
Allah SWT berfirman dalam surah Ghafir ayat 44:
وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
Ertinya:
"ِDan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya".
Seorang hamba yang menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT, maka ia tidak akan berbuat melainkan dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT. Karena dia yakin, bahwa Allah SWT tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang terbaik bagi dirinya baik di dunia maupun di akhirat.
Ya Allah jadikan kami sebagai hamba-Mu yang bertawakkal hanya kepada-Mu. Terimalah amal ibadah kami. Semoga dengan tawakkal kami, aka mendapatkan kecukupan dari-Mu. Seperti yang telah Engkau janjikan kepada hambanya yang sholeh. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!
Wallahu A'lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
Sila KONGSIKAN Dengan Sesama SAUDARA KITA.
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!
Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan.
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988).
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.
TERIMA KASIH.
(Shah Alam, Jumaat 20 Jamadil Akhir 1436 H).
EmoticonEmoticon