12 AKHLAQ DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم 

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:

TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.   
(Shah Alam, Ahad 26 April 2015).

12 AKHLAQ DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN.

Di antara hal-hal yang ada pada setiap peribadi manusia sebagai khalifah Allah di atas muka bumi adalah melakukan pekerjaan sebagai  kewajiban dalam  menegakkan kebenaran (hukum-hukum Allah SWT) di muka bumi dan hak untuk mengelola/memanfaatkan alam semesta sebagai fasiliti hidup.

Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah, ayat 105:

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُون.َ

Ertinya:
"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu".
(QS.at-Taubah :105).

Dalam ayat yang lain,  Allah SWT berfirman dalam Surah An-Najm, ayat 39:

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Ertinya:
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya". (QS. an-Najm:39).

Dari ayat di atas, agama mengajarkan adanya etika bekerja atau etika berbisnis. Diantara adab orang bekerja atau berbisnis dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Meluruskan niat dalam berbisnis. 

Bahwasanya bekerja atau berbisnis itu untuk mencari redha Allah. Jika anda berniaga, berniatlah untuk membantu konsumen memperoleh keperluannya. 

2. Mulakan setiap usaha atau bisnis kita dengan menyebut nama Allah SWT.
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Agar kita selalu ingat kepada Allah SWT dalam setiap proses bisnis atau bekerja, sehingga tidak melakukan hal-hal yang haram yang dilarang oleh-Nya.

3. Perbanyakkan berdoa kepada Allah SWT setiap kita memulakan usaha atau projek, untuk memohon keberkatan dari usaha tersebut. seperti doa dibawah ini: 

اللهم اجعل اول هذا اﻷمر صﻻحا و أوسطها فﻻحا و أخرها نجاحا.

"Allohumma j`al awwala hadza al amro solahan wa ausathohu falaha wa akhirohu najaha".

Artinya: 
"Ya Allah, jadikanlah awal dari urusan ini sebagai kepatutan, dan prosesnya merupakan proses yang menyenangkan, dan berakhir sebagai keberhasilan".

Atau doa yang disebutkan dalam  firman Allah SWT dalam Surah An-Naml, ayat 19:

وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Ertinya:
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh".

4. Menyeimbangkan pekerjaan dan bisnis kita antara Kepentingan Duniawi Dan Kepentingan Ukhrawi.

5. Mengorientasikan semua urusan pekerjaan untuk tujuan jangka panjang, (hari tua, anak cucu, generasi mendatang, dan investasi akhirat/ibadah).

6. Jika berhadapan dengan pilihan yang sukar dalam mengambil keputusan menyangkut pekerjaan atau menyangkut projek yang besar, sebelum mengambil keputusan hendaknya melakukan salat istikharah, iaitu mohon agar Allah SWT memberi petunjuk dalam memilih hal yang terbaik baginya.

7. Jika anda seorang pekerja, hendaklah bersikap disiplin dan jujur serta amanah dalam bekerja, karena sifat-sifat tersebut akan mengantar pada keredhaan Allah SWT.

8. Jika kita seorang majikan hendaklah kita tidak menyalah gunakan kuasa kepada pekerja, sebaliknya berilah upah yang memadai dan bayarkan segera. Jangan hanya memerah tanaga mereka. 

9. Jika kita pekerja luaran,  maka rajinlah kita dalam melakukan pekerjaan. Jangan hanya rajin ketika dilihat oleh bos kita.

10. Jangan berbisnis dalam bidang yang diharamkan Allah SWT,  meskipun boleh mendatangkan keuntungan yang besar dan cepat, tetapi pada akhirnya akan menyusahkan hiduo kita,  karena kehilangan keberkatan dalam pekerjaan tersebut. 

Demikian juga praktek-praktek yang diharamkan – seperti  korupsi, manipulasi, konspirasi jahat, meski boleh jadi ianya sapat melicinkan jalan, tetapi pada akhirnya akan menghilangkan makna berkat dan rahmat Allah SWT. Praktek-praktek tersebut bukan hanya berdosa tetapi merusak sistem usaha manusia dalam kehidupan.

11. Tunaikan kewajiban anda sebagai pengusaha kepada yang berhak, baik menyangkut hak buruh (upah), hak negara (Cukai), hak Tuhan (zakat), hak masyarakat/ lingkungan hidup (infak dan sedekah).

12. Usaha yang berkat adalah usaha yang memberi manfaat kepada orang banyak dan memberi keuntungan yang halal di dunia dan di akhirat. 

Ya Allah karuniakan kepada kami rizki yang murah lagi halal dan berkatilah hasil usaha kami. Mudah-Mudahan keberkatan hidup akan dapat kami perolehi dalam hidup  kami di dunia ini. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!

Wallahu A'lam. 
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat. 
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).

Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN. 
Sila KONGSIKAN Dengan Sesama SAUDARA  KITA. 
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!

Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan. 
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988). 
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.

TERIMA KASIH.  
(Shah Alam, Ahad 7 Rejab 1436 H).