السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:
TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.
(Shah Alam, Rabu 18 Mac 2015).
5 KERUGIAN MANUSIA YANG SUKA BERSIKAP BOHONG.
Pada TAZKIRAH semalam, USM berbincang tentang sikap jujur. Maka pada TAZKIRAH hari ini USM ingin berbicara sedikit tentang padah orang yang suka berbohong.
Di dalam Islam berbohong memang di bolehkan di dalam keadaan tertentu.
Rasulullah SAW membolehkan berbohong dalam tiga perkara: iaitu dalam peperangan, demi mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad).
Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahawa Pada saat yang luar biasa berbohong itu di bolehkan. Akan tetapi Rasulullah SAW sendiri tetap menghindarkan diri untuk tidak berbohong kepada orang lain.
Adapun bahaya berbohong dalam kehidupan umat manusia diantaranya adalah:
1. Allah SWT Mengutuk Manusia Yang Suka Berbohong :
Manusia yang banyak berbohong akan mendapatkan kutukan dan laknat Allah SWT. Sebagai mana firman Allah SWT dalam Surah Adz-Dzariyat, ayat 10:
قُتِلَ الْخَرَّاصُون.َ
“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta” .
Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Jatsiyah, ayat 7:
وَيْلٌ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ
Ertinya:
“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berbohong lagi banyak berdosa”
2. Orang Yang Suka Berbohong, Akan Mengheret Ke Dalam Azab Api Neraka:
Manusia yang banyak berbohong dalam hidupnya, akan mengheret si pelakunya ke dalam azab api neraka Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW. bersabda :
ََّ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Ertinya:
“Hendaklah kalian semua bersikap jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan menyampaikan kalian jalan menuju syurga. Bilamana seseorang itu jujur dan menguasai sifat jujur (secara terus menerus), maka Allah menetapkannya sebagai seorang yang jujur. Dan sekali-kali janganlah kalian suka berbohong, karena sesungguhnya kebohongan itu membawa kalian kepada berbagai kejahatan (dosa) dan sesungguhnya berbagai kejahatan itu akan membawa kalian jalan ke neraka. Bilamana seseorang itu berbohong dan terus menerus berbohong, maka Allah SWT akan menetapkannya sebagai pembohong. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Orang Yang Suka Berbohong Bersifat Dengan Salah Satu Sifat Orang Munafik :
Perbuatan orang munafik adalah sikap suka berbohong terhadap sesama. Dalam hal ini Hadits riwayat Abu Hurairah RA, menerangkan bahawasanya Rasulullah SAW bersabda :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ، إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Ertinya:
”Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga perkara :
(1) Jika bercakap selalau berdusta.
(2) Jika berjanji tidak menepati janji.
(3) Jika dipercaya dia berkhianat”. (HR. Bukhari & Muslim).
dan dalam riwayat yang lain daripada Abdullah bin Amr disebutkan bahawa :
وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ
Ertinya:
”Jika berselisih, maka dia akan berbuat dhalim, dan jika berjanji dia berkhianat”. (HR. Bukhari & Muslim).
Dan dalam riwayat Imam Muslim disebutkan :
وَإِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ
“Meskipun dia berpuasa, shalat, dan mengaku dirinya muslim” (HR. Muslim).
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda:
وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبَ لِيَضْحَكَ بِهِ اْلقَوْمُ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Ertinya:
“Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah bohong dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia…celaka dia.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
4. Sikap Berbohong Bukanlah Sifat Seorang Mukmin:
وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Dan sesungguhnya berbohong itu akan mengantarkan seseorang kepada kejahatan (dosa dan pelanggaran). Dan sesungguhnya kejahatan mengantarkan seseorang kepada neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang (terus-menerus) berbohong akan ditetapkan sebagai kadzdzaaban (suka berbohong).” (HR Muslim ).
5. Orang Yang Suka Berbohong Kepada Temannya Atau Pemimpin Kepada Rakyatnya Merupakan Pengkhianatan Besar Dalam Agama.
Satu pembohongan besar yang dilakukan apabila seorang teman berbohong kepada teman rapatnya dan pembohongan seorang pemimpin kepada rakyatnya.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
"Suatu pengkhianatan besar bila kamu berbicara kepada kawanmu dan dia mempercayai kamu sepenuhnya padahal dalam pembicaraan itu kamu berbohong kepadanya". (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an Surah Ash-shaff ayat 2-3:
(2) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ( 3 ) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Ertinya
”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah ta’aala bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”
Ya Allah jauhkan kami dari sikap dusta kerana dusta itu akan menjauhkan kami daripada kebaikan dan mendekatkan diri kami dari pada kejahatan. Semoga hidup kami sentiasa berada dalam keberkatan-Mu ya allah. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!
Wallahu A'lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN.
Sila KONGSIKAN Dengan Sesama SAUDARA KITA.
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!
Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan.
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988).
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.
TERIMA KASIH.
(Shah Alam, Rabu 27 Jamadil awal 1436 H).
EmoticonEmoticon