6 LANGKAH MENJADI INSAN MUHSININ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم 

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين و على آله وصحبه اجمعين. أما بعد:

TAZKIRAH HARI INI UNTUK RENUNGAN BERSAMA.   
(Shah Alam,  Ahad 15 Mac  2015). 

6 LANGKAH MENJADI INSAN MUHSININ.  

Di zaman yang serba moden ini, banyak sekali hal hal yang di tawarkan kepada kita dalam bentuk  informasi yang menarik samada yang buruk maupun yang baik. Semuanya mudah di akses secara cepat dan tidak ada batasan usia siapa saja bisa mengakses semua informasi tersebut di internet.

Namun demikian kita harus waspada dengan kemudahan teknologi  tersebut,  ada yang akan berakibat positif ataupun negatif, kita sendiri yang harus pandai m2napis informasi tersebut agar dapat diambil manfaat bagi meningkatkan amalan ibadah kita.

Pada TAZKIRAH kali ini, USM ingin bercerita sedikit tentang ”Jalan menuju insan Muhsinin” semoga ianya akan dapat memberi informasi kepada kita,  serta mengingatkan kembali,  untuk memperbaiki ibadah kita menuju insan yang Muhsinin .

Apa itu MUHSININ ???

MUHSININ adalah kata jama’ dari kata muhsin, yang asal katanya adalah ahsana -yuhsinu - ihsana, yang bererti berbuat baik - kebaikan. Jadi makna muhsinin adalah orang-orang yang sentiasa berbuat kebaikan.

Makna muhsinin bermakna dengan “hamba Allah yang dermawan”. Sementara kalau kita mendalami arti umum muhsinin itu maknanya adalah orang-orang baik.

Jadi, Muhsinin, adalah orang-orang yang bertaqwa, yang senantiasa menginfaqkan hartanya di jalan Allah, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit, bahkan menyisihkan khusus dari hartanya untuk orang yang meminta-minta dan tak berpunya.

Muhsinin juga dapat dimaknakan dengan orang-orang yang dapat menahan amarah serta senantiasa memaafkan kesalahan orang lain. Tetap dalam kesabaran di dalam menghadapi semua keadaan, baik dalam keadaan susah maupun dalam keadaan senang dan bersungguh-sungguh di dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

Adapun langkah-langkah untuk menuju insan Muhsinin adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyakkan Taubat Kepada Allah SWT.

Bertaubat kita kepada Allah dari dosa-dosa kita. Angkat kedua tangan untuk berdoa pada waktu shalat kita karena itulah saat yang paling utama ketika Allah SWT memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya. 

Allah SWT berfirman dalam Al Quraan Surat Ali Imran ayat 133: 

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Ertinya:
"Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari Tuhan kamu, dan (mendapat) Syurga yang bidangnya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa".

Juga firman Allah SWT dalam Surah At-Tahrim, ayat 8:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ ٌ

  Ertinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu". 

2. Melakukan Amalan Dengan Ikhlas. 

Setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim haruslah berpangkal kepada Keikhlasan, Ketaqwaan, dan penghambaan kepada Allah SWT.  Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam  Surah Az-Zumar, ayat 2:

إِنَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ

Ertinya:
"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran ini kepadamu (wahai Muhammad) dengan membawa kebenaran; oleh itu hendaklah engkau menyembah Allah SWT dengan mengikhlaskan segala ibadat hanya kepada-Nya".

Sebahagian manusia menyangka bahawa keikhlasan itu hanya ada dalam perkara-perkara ibadah semata seperti sholat, puasa, zakat, membaca al-Qur’an, haji dan amal-amal ibadah lainnya.

Namun sebenarnya keikhlasan itu juga harus ada dalam amalan-amalan yang berhubung dengan muamalah.
Ketika tersenyum terhadap saudara saudaramu, kita harus ikhlas. Ketika mengunjungi saudaramu, kita harus ikhlas. Ketika meminjamkan barang kepada saudara kita  pun harus ada keikhlasan dan kita lakukan itu semua kecuali semata-mata hanya karena Allah.

3. Memperbanyakkan Sabar.

Kita selalu mendengan orang memberi kata penghibur ketika ada seseorang yang berduka, atau merasa kurang beruntung dalam suatu hal. Dengan mengucapkan ”Bersabarlah kerana orang sabar itu disayang Allah SWT dan dengan sabar itulah kita akan berhasil atau memperolehi keberuntungan”.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 200:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Ertinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)".

4.Tawakal (Berserah Diri Kepada Allah).

Berserah diri dalam hal ini bermaksud menyerahkan segala urusah hanya kepada Allah SWT. Inilah ciri orang yang bersifat Muhsin.

Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an dalam Surah Ali-'Imran, ayat 122:

إِذْ هَمَّت طَّائِفَتَانِ مِنكُمْ أَن تَفْشَلَا وَاللَّهُ وَلِيُّهُمَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Ertinya:
(Ingatlah) ketika dua puak dari kamu (pada hari peperangan Uhud itu) terasa lemah semangat (untuk meneruskan perjuangan) kerana takut, padahal Allah Penolong dan Pelindung mereka; dan (jika sudah demikian) kepada Allah sahajalah hendaknya orang-orang yang beriman itu bertawakal".

Allah SWT juga berfirman dalam Surah At-Talaq, ayat 3:

ُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Ertinya:
"Dan (Ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya). Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu".
 
5. Jujur Dalam Menjalani Kehidupan. 

Siddik berarti benar dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Siddik merupakan sifat utama yang wajib diamalkan oleh semua orang Islam di dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT dalam al-Qur'an Surah Al-Ahzab, ayat 70:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Ertinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang tepat /iujur (dalam segala perkara)".

Semua orang Islam diwajibkan mempunyuai akhlak yg mulia dengan kejujuran,  karena Rasululullah SAW diutus ke dunia tiada lain untuk mengajarkan umat manusia berakhlak mulia dalam hubungannya dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia mahluk ciptaan-Nya.

6. Saling Memaafkan Terhadap Sesamanya Dengan Bersilaturahim. 

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memberikan maaf kepada sesamanya, dengan memberi maaf ada kesempatan bagi kita untuk menumbuhkan  rasa kasih sayang, mempererat tali persaudaraan dan membina kembali ukhuwah islamiah diantara kita. 

Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa, ayat 1:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya - zuriat keturunan - lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut nama-Nya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawas) kamu".

Ya Allah jadikan kami hamba yang bersifat muhsinin dalam pandangan-Mu. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!

Wallahu A'lam. 
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat. 
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).

Catatan:
ILMU ITU MILIK ALLAH SWT UNTUK DISEBARKAN. 
Sila KONGSIKAN Dengan Sesama SAUDARA  KITA. 
Mudah-Mudahan bermanfaat Untuk Semua.
Di Dunia Dan Di Akhirat Nanti. Insya-Allah. Aamiinn !!!!!

Kritik Dan Saran Yang Membina Sangat Dialu-alukan. 
Sila tlp/sms kami, USM (012-6653988). 
Atau layari laman facebook:
http://www.facebook.com:
USM - Sihabuddin Muhaemin.

TERIMA KASIH.  
(Shah Alam, Ahad 24 Jamadil awal 1436 H).